ANALISIS PREKONSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGHUBUNGKAN KONTEKS AIR LAUT DENGAN KONTEN HAKIKAT ILMU KIMIA KELAS X SMA
(1) Universitas maritim raja Ali haji
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian dilakukan untuk menganalisis prekonsepsi siswa kelas X SMA dalam menghubungkan konteks fenomena air laut dengan konten hakikat ilmu kimia. Penelitian ini mengacu pada Model of Educational Reconstruction (MER) yang dibatasi pada tahap investigasi pre-konsepsi siswa. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara, dan lembar angket. Data penelitian yang diperoleh berupa transkripsi wawancara siswa kelas X, dan hasil angket. Hasil penelitian adalah (a) prekonsepsi siswa terhadap konsep hakikat ilmu kimia ; 100% siswa telah mempelajari hakikat ilmu di tingkat SMP, namun belum mampu untuk menjelaskan kembali, (b) prekonsepsi siswa terhadap konteks fenomena air laut ; 100% siswa mengetahui fenomena air laut sebatas mengandung garam dan rasanya asin, dan (c) prekonsepsi siswa terhadap hubungan antara konteks fenomena air laut dengan konten hakikat ilmu kimia ; 70% siswa mampu menghubungkan fenomena air laut dengan konten hakikat ilmu kimia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BSNP . (2006). “Standar Proses”. Jakarta : BSNP
Duit, R. et al. (2012). “The Model Of Educational Reconstruction – A Framework For Improving Teaching And Learning Science. Sci. Educ. Res. and Pract. in Europe”: Retrospective and Prospective, 5, 13–37.
Firman, H. (2007). “Laporan Hasil Analisis Literasi Sains berdasarkan hasil PISA Nasional tahun 2006”. Puspendik
Holbrook, J. (2005). ”Making Chemistry Teaching Relevant”. Chemical Education International.6(1), 1-12.
Laherto, A. (2012). “Nanoscience Education for scienctific Literacy. Opportunities and challenges in secondary school and in out-of-school settings”. Acadeic Dissertation. Helsinki.
McComas. (2002). “The nature of Science in Science Education Rationales and Strategies”. United States of America : Kluwer Academic
Niebert, K and Gropengiesser, H. (2013). “The Model of Educational Reconstruction: A Framework for the Design of Theory-based Content Specific Interventions. The Example of Climate Change” . Educational Design Research. Netherlands: SLO
OECD. (2013). “PISA 2012 Assessment and analytical framework : Mathematic, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy”. OECD Publishing. [http://dx.doi.org/10.1787/9789264190511-en]
Rustaman, A. (2011). “Membangun Literasi Sains Siswa”. Bandung: Humaniora Penerbit Buku Pendidkan.
Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” . Bandung: Alfabeta
Toharuddin, U., Hendrawati, S., dan Rustaman, A. (2011). “Membangun Literasi Sains Siswa”. Bandung: Humaniora.
Article Metrics
Abstract view : 944 timesPDF - 171 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jps.6.1.2018.64-72
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL PENDIDIKAN SAINS (JPS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
EXECUTIVE OFFICE
JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
DEPARTMENT OF CHEMISTRY EDUCATION
FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES
MUHAMMADIYAH SEMARANG UNIVERSITY
Jl. Kedungmundu Raya No.18, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Telp. (024)76740231, 76740231
email: jps@unimus.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Journal Pendidikan Saisn (JPS)
ISSN:2339-0786, e-ISSN:2502-1443
Published by: Chemistry Education, Muhammadiyah Semarang University