KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR PADA PEMBELAJARAN IPA SMP DI KOTA SEMARANG
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini untuk mengetahui kompetensi kepala sekolah sebagai supervisor meliputi:
merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah
kepala sekolah dan guru IPA SMP se Kota Semarang. Data dikumpulkan dengan menggunakan
instrumen penelitian dalam bentuk nontes, dengan menggunakan skala likert lima kategori. Instrumen
ditujukan kepada kepala sekolah, melalui penilaian oleh guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian
ditemukan beberapa temuan: skor rata-rata dari ketiga variabel, menunjukkan bahwa penilaian kepala
sekolah terhadap dirinya sendiri (self assesment) lebih tinggi dibandingkan dengan guru menilai
kepala sekolah. Dari ketiga variabel diperoleh temuan-temuan bahwa kepala sekolah perlu untuk
meningkatkan ketrampilan supervisinya pada: 1) Perencanaan supervisi akademi, berkenaan dengan:
penguasaan materi, metode, media pembelajaran dari mata pelajaran IPA, supervisi dilakukan tidak
hanya yang umum-umum saja; 2) Pelaksanaan supervisi akademi, berkenaan dengan: guru merasa
grogi, canggung dan tidak rileks ketika disupervisi oleh kepala sekolah, kepala sekolah tidak memberi
tahu keseluruhan tentang strategi mengajar; 3) Menindaklanjuti program supervisi akademik,
berkenaan dengan: kepala sekolah kurang cepat ketika memberikan umpan balik/saran; 4) Dari hasil
wawancara dengan kepala sekolah diperoleh data bahwa beban pekerjaan yang harus diemban sangat
banyak dan beragam. Peneliti menyarankan: 1) Perlu dicari alternatif bentuk supervisi lain agar
tercipta suasana yang rileks ketika supervisi berlangsung, melalui penyusunan instrumen self dan peer
evaluasi yang efektif; 2) Mengingat banyak dan beragamnya pekerjaan kepala sekolah, maka perlu
dicari solusi mengurangi bebannya, namun kualitas supervisi tetap terjaga.
merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah
kepala sekolah dan guru IPA SMP se Kota Semarang. Data dikumpulkan dengan menggunakan
instrumen penelitian dalam bentuk nontes, dengan menggunakan skala likert lima kategori. Instrumen
ditujukan kepada kepala sekolah, melalui penilaian oleh guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian
ditemukan beberapa temuan: skor rata-rata dari ketiga variabel, menunjukkan bahwa penilaian kepala
sekolah terhadap dirinya sendiri (self assesment) lebih tinggi dibandingkan dengan guru menilai
kepala sekolah. Dari ketiga variabel diperoleh temuan-temuan bahwa kepala sekolah perlu untuk
meningkatkan ketrampilan supervisinya pada: 1) Perencanaan supervisi akademi, berkenaan dengan:
penguasaan materi, metode, media pembelajaran dari mata pelajaran IPA, supervisi dilakukan tidak
hanya yang umum-umum saja; 2) Pelaksanaan supervisi akademi, berkenaan dengan: guru merasa
grogi, canggung dan tidak rileks ketika disupervisi oleh kepala sekolah, kepala sekolah tidak memberi
tahu keseluruhan tentang strategi mengajar; 3) Menindaklanjuti program supervisi akademik,
berkenaan dengan: kepala sekolah kurang cepat ketika memberikan umpan balik/saran; 4) Dari hasil
wawancara dengan kepala sekolah diperoleh data bahwa beban pekerjaan yang harus diemban sangat
banyak dan beragam. Peneliti menyarankan: 1) Perlu dicari alternatif bentuk supervisi lain agar
tercipta suasana yang rileks ketika supervisi berlangsung, melalui penyusunan instrumen self dan peer
evaluasi yang efektif; 2) Mengingat banyak dan beragamnya pekerjaan kepala sekolah, maka perlu
dicari solusi mengurangi bebannya, namun kualitas supervisi tetap terjaga.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 740 timesPDF - 144 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id