Penurunan Mual Muntah Ibu Hamil Primipara Trimester 1 Menggunakan Air Rebusan Jahe

Abstract

Adanya kehamilan menimbulkan perubahan pada hormonal terutama hormon esterogen dan HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin) sehingga menimbulkan rangsang adanya mual muntah terutama di pagi hari. Efek dari mual muntah yang berkelanjutan mengakibatkan terjadinya dehidrasi, kurangnya nutrisi dan terjadi hemokonsentrasi yang dapat memperlambat peredaran darah. Mual muntah dapat diatasi dengan herbal yaitu jahe merah. Jahe merah mengandung minyak atsiri atau zingiberol (aroma khas) yang mempunyai efek menyegarkan dan menghasilkan aroma yang khas sehingga dapat memblokir reflek mual muntah. Studi ini bertujuan untuk menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil primipara trimester I. Studi ini menggunakan desain singlecase report, dengan analisis deskriptif dan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus ini adalah ibu hamil primipara trimester 1 yang mengalami mual muntah, tidak sedang mengkonsumsi obat anti mual muntah. Studi ini diberikan dua kali sehari selama 3 hari berturut-turut, dengan air rebusan jahe sebanyak 140 cc dalam keadaan hangat yang dikonsumsi 30 menit setelah makan. Hasil studi kasus ini ditemukan data jumlah durasi mual dari yang sebelumnya lebih dari enam jam menjadi satu jam dan frekuensi muntah yang awalnya 2-3 kali menjadi tidak terjadi mual muntah. Jahe mengeluarkan resin pahit yang masuk ke pembuluh darah kemudian mem-blokir neurotransmitter pada serotonin yang akan disintesiskan menjadi neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin di saluran pencernaan sehingga dapat mengatasi mual muntah pada ibu hamil. Diharapkan perawat mampu menerapkan terapi air rebusan jahe pada ibu hamil primipara trimester 1 untuk menurunkan frekuensi mual muntah.