Hubungan Tingkat Konsumsi dan aktivitas fisik dengan IMT (Index Massa Tubuh)
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Pendahuluan: Menurut WHO 2010 terjadi peningkatan obesitas dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 2010. Pada pengukuran berat badan dan tinggi badan pada SMA Loyola kelas XI dari 219 siswa terdapat 61 siswa (26,3%) memiliki kategori IMT obesitas (obesitas 1&2).
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan energi dan aktifitas fisik dengan IMT
Metode: Penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Sampel yang dipakai sebanyak 79 siswa dari 219 siswa. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling Penelitian menggunakan analisis univariat deskriptif dan analisis bivariat korelasi pearson.
Hasil: Jumlah siswa yang memiliki status IMT obesitas (obesitas1&2) berjumlah 28 siswa dari 79 siswa. Terdapat 61 siswa (77,2%) bestatus AKG baik. Terdapat 46 siswa (57%) yang memiliki kategori aktivitas sedang. Hasil korelasi pearson antara asupan energi dengan IMT memiliki nilai signifikan 0,000 dengan p value <0,05 maka memilki asumsi ada hubungan asupan energi dengan IMT. Hasil korelasi pearson aktivitas fisik dengan IMT memiliki p value 0,481 dengan p value >0,05 dengan asumsi tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan IMT.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan asupan energi dan aktivitas fisik dengan IMT pada siswa SMA Kolese Loyola Semarang.Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1190 timesPDF - 2339 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang, Jawa Tengah, Indonesia : Telp. +62 24 841 5 764 | email: fk.unimus@gmail.com , fk@unimus.ac.id