Dampak Alih Fungsi Lahan Budidaya Tanaman Sayuran Menjadi Objek Wisata Bagi Petani Di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali
(1) Universitas Sebelas Maret
(2) Universitas Sebelas Maret
(3) Universitas Sebelas Maret
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pertanian merupakan sektor yang penting bagi perekonomian dan ketahanan pangan. Sayuran merupakan salah satu kebutuhan gizi yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Di Indonesia kegiatan budidaya sayuran banyak dilakukan di daerah dataran tinggi, termasuk di daerah Selo Boyolali khususnya daerah Desa Samiran yang berada di dataran tinggi dekat gunung Merapi dan Merbabu yang menjadi sentra produksi sayuran di Jawa Tengah. Desa Samiran juga merupakan daerah yang dilalui jalur sutera wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB). Proyeksi jalur wisata tersebut mendorong pengembangan pariwisata di daerah Selo dengan membangun tempat-tempat wisata dan secara otomatis akan terjadi alih fungsi lahan untuk budidaya sayuran. Alih fungsi lahan, termasuk lahan pertanian, akan menimbulkan berbagai macam dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan alih fungsi lahan budidaya sayuran menjadi destinasi pariwisata di Desa Samiran menggunakan sistem (1) sewa, (2) swadaya, (3) bagi hasil, dan (4) pengembangan pemerintah. Dampak positif dan negatif terjadi pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat petani dan lingkungan. Dampak sosial meliputi (1) kecemburuan sosial antar warga, (2) kelompok sosial, (3) interaksi sosial asosiatif, disosiatif dan akomodatif, (4) budaya, (5) norma sosial, dan (6) kebisingan. Dampak ekonomi dari konversi lahan adalah (1) penyerapan tenaga kerja, (2) peningkatan peluang usaha dan (3) peningkatan pendapatan. Dampak lingkungan meliputi (1) peningkatan produksi limbah, (2) Erosi dan longsor.
Full Text:
PDFReferences
Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Anggito, Albi. Setiawan, Johan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
Bakaruddin. 2009. Permasalahan dan Pengembangan Kepariwisataan. Padang: UNP Press.
Darmadi, Hamid. 2014. Metode penelitian pendidikan sosial. Bandung: Alfabet
Dewi, Listia dan Sarjana, I Made. 2015. Factor- factor pendorong alih fungsi lahan Sawah Menjadi Lahan Non-Pertanian. Jurnal Manajemen Agribisnis. Vol. 3 No. 2.(163-171).
Fauziyah dan Iman M. 2020. Perubahan Alih Fungsi Lahan. Yogyakarta: Deeppublis CV. Budi Utama.
Marisi et al. 2020. Metodologi Penelitian: Pendekatan Multidisipliner. Kota Bandung: Media Sains Indonesia.
Mc Cusker K, Gunaydin S. 2015. Research Using Qualitative, Quantitative or Mixed Methods and Choice Based on The Research. International Journal of Perfusioni, 30(7): 537-542.
Prihatsanti, U., Suryanto, S. and Hendriani, W., 2018. Menggunakan studi kasus sebagai metode ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), pp.126-136
Rukajat, A., 2018. Pendekatan penelitian kuantitatif: quantitative research approach. Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono, Prof. Dr. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Dr. Ir. Sutopo, Ed.; 2nd Ed.). Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabeta
Sulistyawati, Devi Aryani. 2014. Analisis Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Di Kabupaten Cianjur . Skripsi Sarjana, Jurusan Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan Dan Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Insitut Pertanian Bogor
Article Metrics
Abstract view : 5 timesPDF - 3 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jiasee.3.2.2025.105-115
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Office :
Program Studi Agribisnis Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu No.18, Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273
Handphone: +628562715822 Email:nurmuttaqien@unimus.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.