PEMBERIAN ASI, MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BB/PB PADA ANAK BAWAH DUA TAHUN (STUDI KASUS PADA IBU KARYAWAN DI PUSKESMAS MIROTO, KOTA SEMARANG)

Abstract

Masalah gizi wasting pada anak usia 6 – 23 bulan masih menjadi masalah di Kota Semarang, terutama Puskesmas Miroto. Beberapa faktor penyebab wasting adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola pemberian ASI dan kualitas makanan pendamping ASI dengan status gizi BB/PB pada baduta dari ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Miroto. Penelitian analitik desain cross sectional, dilakukan terhadap 50 baduta sampel yang dipilih secara purposive sampling. Pola pemberian ASI diukur dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Kualitas makanan pendamping ASI diukur dengan metode recall 1 x 24 jam. Status Gizi indikator BB/PB diolah menggunakan WHO Anthro. Hubungan variabel dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian, menunjukan bahwa 82 % baduta mendapatkan ASI Eklusif (E6). Skor rata-rata kualitas MP-ASI 40%, terdapat 22 % baduta tidak memperoleh MP-ASI berkualitas baik, Rata-rata BB/PB 2,5. Tidak terdapat hubungan pola pemberian ASI dengan status gizi BB/PB (p=0,538) dan terdapat hubungan Kualitas Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi BB/PB (p=0,034, r=0,301). Kesimpulannya pola pemberian ASI tidak berhubungan dengan status gizi BB/PB sedang peningkatan kualitas makanan pendamping ASI berhubungan dengan peningkatan zscore (BB/PB).

Kata Kunci : ASI, Baduta, MPASI , Status Gizi BB/PB