Potensi Ekstrak Etanol Biji Melon (Cucumis melo L.) sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi

Kamila Zalfa Adisty Yasmin(1), Ratna Sulistyorini(2), Maya Dian Rakhmawatie(3*)


(1) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah seamarang
(3) Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Karies disebabkan oleh demineralisasi pada jaringan gigi yang mempermudah invasi mikroorganisme seperti Streptococcus mutans. Karies dapat dikontrol dengan obat kumur. Untuk meningkatkan keamanan, dapat digunakan bahan alam sebagai zat untuk obat kumur, seperti melon yang telah diteliti memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji melon (Cucumis melo L.) dalam menghambat S. mutans.

Metode: Biji melon dipersiapkan untuk ekstraksi dengan pelarut etanol meng-gunakan metode maserasi. Uji kualitatif fitokimia dilakukan untuk me-ngetahui kandungan senyawa aktif antibakteri. Uji daya hambat antibakteri dari ekstrak biji melon dilakukan dengan metode difusi cakram, dan untuk penentukan kadar hambat minimal dilakukan dengan metode mikrodilusi. Konsentrasi ekstrak etanol biji melon yang digunakan adalah 100; 50; 25; 12,5  dan 6,25 µg/mL. Ampisilin digunakan sebagai kontrol obat dan aquades sebagai kontrol negatif.

Hasil: Hasil pemeriksaan fitokimia mendeteksi adanya senyawa flavonoid, saponin, dan alkaloid dari ekstrak etanol biji melon. Ekstrak etanol biji melon konsentrasi 100 dan 50 µg/mL dapat menghambat pertumbuhan S. mutans dengan kategori hambatan sedang (zona hambat secara berurutan 19,9 mm, 16,7 mm). Hambatan dari ekstrak lebih kecil dibandingkan kontrol positif ampisilin yang mencapai 21,2 mm (kategori kuat). Untuk nilai kadar hambat minimal ekstrak etanol biji melon dapat ditentukan sebesar 12,5 µg/mL. 

Kesimpulan: Aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji melon dapat dipengaruhi adanya senyawa aktif dari golongan flavonoid, saponin, dan alkaloid. Ekstrak etanol biji melon (Cucumis melo L.) memiliki potensi dikembangkan sebagai antibakteri terhadap bakteri penyebab karies gigi S. mutans.

 


Keywords


Antibakteri, Cucumis melo L, karies gigi, obat kumur, Streptococcus mutans

Full Text:

PDF

References


Hidaya N, Sinta MT. Gambaran kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar. BABUL ILMI J Ilm MULTI Sci Kesehat. 2018;9(1):1689–99.

Safela SD, Purwaningsih E, Isnanto. Systematic literature review: Faktor yang mempengaruhi karies gigi pada anak sekolah dasar. J Ilm Keperawatan Gigi. 2021;2(2):208–15.

Gurning D, Nathaniel D, Meila O, Sagala Z. Uji aktivitas antibakteri sediaan obat kumur dari ekstrak etanol 70% batang sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) terhadap bakteri Strepto-coccus mutans. Pharmacon J Farm Indones. 2019;15(2):58–64.

Asridiana A, Thioritz E. Efektivitas penggunaan obat kumur beralkohol dan non-alkohol terhadap penurunan indeks plak mahasiswa D-IV jurusan keperawatan gigi Poltekkes Makassar. Media Kesehat Gigi Politek Kesehat Makassar. 2020;18(2):1–8.

Maharani N, Aisiyah S, Purwaningsih D. Formulasi mouthwash ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dengan variasi konsentrasi gliserin sebagai antibakteri terhadap Strepto-coccus mutans ATCC 25175. J Farm (Journal Pharmacy). 2021;10(2):8–19.

Saputra HE, Salamah U, Herman W, Mustafa M. Keragaman karakter buah 26 genotipe melon (Cucumis melo L.) pada sistem budidaya hidroponik sumbu. J Ilmu-Ilmu Pertan Indones. 2021;23 (1):61–5.

Adhisya DS, Arumsari A, Kurniaty N. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji melon (Cucumis sativus L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. In: Prosiding Farmasi. 2019. p. 201–7.

Kurnia D, Akbar HA, Suhardiman A. Aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi makroalga Eucheuma cottonii terde-lignifikasi terhadap bakteri penyebab jerawat. Indones Nat Res Pharm J. 2022;7(2):77–90.

Septian MT, Wahyuni FD, Nora A. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan identifikasi golongan metabolit sekunder pada daging ubi jalar dari berbagai daerah di Indonesia. SPIN. 2022;4(2):185–96.

Djoko W, Taurhesia S, Djamil R, Siman-juntak P. Standardisasi ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica). Sainstech Farma. 2020;13(2):118–23.

Damanis FVM, Wewengkang DS, Antasionasti I. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol ascidian (Herdmania Mo-mus) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Pharmacon. 2020;9(3): 464–9.

Sulistyarini I, Sari DA, Wicaksono TA. Skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder batang buah naga (Hylocereus polyrhizus). J Ilm Cendekia Eksakta. 2020;5(1):56–62.

Zamilah M, Ruhimat U, Setiawan D. Me-dia alternatif kacang tanah untuk pertum-buhan bakteri. J Indones Med Lab Sci. 2020;1(1):57–65.

Wahab MF, Indahsari Y, Nurdiana N, Manggabarani AM, Nur PBA. Uji akti-vitas antimikroba ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dengan meto-de difusi cakram. Indones J Fundam Sci. 2020;6(1):8–15.

I Gede Yoga Ayuning Kirtanayasa. Literatur review : Aktivitas antibakteri beberapa ekstrak tanaman terhadap bakteri Klebsiella Pneumonia. Gema Agro. 2022;27(2):107–11.

Hidayat SM, Safitri CINH. Aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun sirih hijau dan buah asam jawa terhadap Candida albicans secara mikrodilusi. In: Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek. 2020. p. 611–20.

Tjiptoningsih UG. Uji daya hambat air perasan buah lemon (Citrus Limon (L.) Burm. F.) terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomi-tans. J Ilm Dan Teknol Kedokt Gigi. 2021;16(2):86–96.

Riwanti P, Izazih F, Amaliyah A. Pengaruh perbedaan konsentrasi etanol pada kadar flavonoid total ekstrak etanol 50, 70 dan 96%. J Pharm Anwar Med. 2018;2(2):35–48.

Septiani DA, Prabowo WC, Rusli R. Aktivitas antibakteri ekstrak daun lintut (Hemigraphis sp) terhadap bakteri Esche-ricia coli, Staphylococcus aureus, Sta-phylococcus epidermidis, dan Salmo-nella typhi. In: Mulawarman Pharma-ceuticals Conferences. 2021. p. 62–7.

Hakim AR, Saputri R. Narrative review: Optimasi etanol sebagai pelarut senya-wa flavonoid dan fenolik. J Surya Med. 2020;6(1):177–80.

Górniak I, Bartoszewski R, Króliczewski J. Comprehensive review of anti-microbial activities of plant flavonoids. Vol. 18, Phytochemistry Reviews. 2019. 241–272 p.

Wijaya I. Potensi daun alpukat (persea americana mill) sebagai antibakteri. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;9(2): 695–701.

Rahmawatiani A, Mayasari D, Narsa AC. Kajian literatur: aktivitas antibakteri ekstrak herba suruhan (Peperomia pellu-cida L.). In: Proceeding of Mula-warman Pharmaceuticals Conferences. 2020. p. 117–24.

Balqis A, Ghozaly MRG. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah semangka merah (Citrullus lanatus (Thunb.)Matsum & Nakai) terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Escherichia coli dan Salmonella typhi. Arch Pharm. 2017;6(2):103.


Article Metrics

Abstract view : 436 times
PDF - 91 times

DOI: https://doi.org/10.26714/medart.6.1.2024.19-26

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Contact

Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang, Indonesia
Email: medica.arteriana@unimus.ac.id