PEMANFAATAN ARANG SEBAGAI DEHUMIDIFIER ALAMI UNTUK MENCEGAH PNEUMONIA PADA ANAK
(1) D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(2) D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(3) D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(4) D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(5) D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(*) Corresponding Author
Abstract
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala yang paling dominan atau sering muncul adalah batuk, kesulitan bernapas, dan tanda pneumonia berat seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas. Gejala pneumonia mirip dengan flu biasa, tetapi dapat memburuk jika disertai demam tinggi, batuk berat, nyeri dada, dan sesak napas. Kelembapan udara yang tinggi dapat memperburuk kondisi pneumonia karena akan mempermudah penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi.
Sebagian besar daerah di wilayah kerja Puskesmas Pulung merupakan daerah dengan curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi. Angka kejadian pnemonia pada anak di Puskesmas Pulung tercatat masih tinggi. Pengurangan kadar air di udara dapat dilakukan dengan proses dehumidifikasi. Cara kerja dehumidifier adalah saat udara dibawah suhu rendah, uap air akan terkondensasi pada permukaan dingin. Dengan kata lain penyerapan uap air dilakukan dengan proses pendinginan dan terjadi kondensasi. Sehingga pengabdi menggagas membuat dehumidifier alami ini untuk pencegahan terjandinya pnemonia pada anak, dimana dehumidifier alami ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kelembapan udara di lingkungan rumah sehingga bisa mengurangi terjadinya peradangan paru-paru.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
RI, Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : s.n., 2019.
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
Jakarta : s.n., 2020.
Torres A, Cilloniz C, Niederman MS, Menéndez R, Chalmers JD, Wunderink RG, van der Poll T. Pneumonia. Nat Rev Dis Primers. . 2021
. Apr 08;7(1):25.
Afriani, Berta dan Oktavia, Lina. Faktor Resiko Kejadian Pneumonia pada Bayi. Palembang : Jurna Stikes Aisyiyah Palembang, 2021. Vol.13 No. 2 Hal. 26-
Saltar, Laode dan Asrul, Muhammad. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Purbalingga : Eureka Media Aksara, 2023.
Era Neltia Sonartra, dkk. Pencegahan Primer Pneumonia pada Balita di Keluarga. Indramayu : Adanu Abimata, 2023.
Pamungkas, Alfyan Dwi dan Sasongko, Sukendro Broto. Performasi Dehumidifier pada Variasi Suhu Ruangan dengan Waktu Pengujian yang Berbeda. Surabaya : Senastitan III, 2023
.Yihanes, Eko, Soeparman, Sudjito dan Siwanto, Eko. Heat Flux Kondensasi pada Media Arang Tempurung Kelapa (Cocos Nurifera). s.l. : Jurnal Rekayasa Mesin, 2014. Vol. 5 No. 1, Hal. 39-49
Kusumo, GP. dkk. Lit. Rev. Hubungan Kelembaban Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Pabrik. s.l. : Homeostasis, 2021. Vol.4 No. 1 April 2021: 127-132
Article Metrics
Abstract view : 10 timesPDF - 3 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jpmk.v7i2.18666
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
![]() | Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.