Penerapan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji terhadap tingkat malodor pasien luka kaki diabetik

Arief Shofyan Baidhowy(1), Yunie Armiyati(2*), Jazil Imandarri(3)


(1) Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Universitas Muhammadiyah Semarang
(3) Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Pasien Diabetes Mellitus memiliki masalah yang serius terkait komplikasi Ulkus kaki diabetik. Dampak dari ulkus kaki diabetik meliputi malodor (bau), gangguan integritas kulit dan jaringan serta nyeri akut. Pencucian luka menggunakan air rebusan daun Jambu biji mampu menurunkan malodor dan membantu memperbaiki integritas jaringan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun Jambu biji terhadap tingkat malodor pasien ulkus kaki diabetik. Studi kasus menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subyek studi kasus adalah pasien penyakit Diabetes Mellitus yang mengalami komplikasi ulkus kaki diabetik dengan malodor berjumlah 2 orang. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pasien mengalami penurunan rata-rata skor malodor sebanyak 3 poin setelah dilakukan tindakan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji 3 hari sekali selama dua pekan. Tindakan pencucian luka menggunakan air rebusan daun jambu biji mampu menurunkan tingkat malodor pasien ulkus kaki diabetik.


Keywords


Malodor; daun jambu; ulkus DM

Full Text:

PDF

References


Akhmetova. (2016). A Comprehensive Review of Topical Odor-Controlling Treatment Options for Chronic Wounds. Journal of Wound, Ostomy and Continence Nursing, 43(6), 598–609. https://doi.org/10.1097/WON.0000000000000273

Antoni, A., & Harahap, Y. W. (2019). Efektivitas pencucian luka menggunakan daun jambu biji terhadap tingkat malodor klien luka kaki diabetik. Riset Informasi Kesehatan, 8(2), 152. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.251

Armstrong, D. G., Boulton, A. J. M., & Bus, S. A. (2017). Diabetic foot ulcers and their recurrence. New England Journal of Medicine, 376(24), 2367–2375.

Decroli, E., Manaf, A., Syahbuddin, S., Syafrita, Y., & Dillasamola, D. (2019). The correlation between malondialdehyde and nerve growth factor serum level with diabetic peripheral neuropathy score. Open access Macedonian journal of medical sciences, 7(1), 103.

Guspratiwi, R., Mursyida, E., & Yulinar. (2019). Pengaruh Ekstrak Etanol 96% Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan. Collaborative Medical Journal, 2(3), 114.

Indriani, R., Asyrofi, A., & Setianingsih. (2017). Studi Kejadian Ulkus Diabetikum dan Tingkat Stres Klien Diabetisi. Jurnal Keperawatan, 9(1), 30–37.

Kazi, A. A., & Blonde, L. W. (2019). Classification of diabetes mellitus. In Clinics in Laboratory Medicine (Vol. 21, Issue 1). https://doi.org/10.5005/jp/books/12855_84

Lipsky, B. A., Berendt, A. R., Cornia, P. B., Pile, J. C., Peters, E. J. G., Armstrong, D. G., Deery, H. G., Embil, J. M., Joseph, W. S., & Karchmer, A. W. (2012). 2012 Infectious Diseases Society of America clinical practice guideline for the diagnosis and treatment of diabetic foot infections. Clinical Infectious Diseases, 54(12), e132–e173.

Marathe, P. H., Gao, H. X., & Close, K. L. (2017). American Diabetes Association Standards of Medical Care in Diabetes 2017. Journal of Diabetes, 9(4), 320–324. https://doi.org/10.1111/1753-0407.12524

Nemer, A. P. L., Cavalcante, T. F., Moreira, R. P., de Araújo, T. L., Ferreira, J. E. de S. M., & de Oliveira, L. R. (2020). Nursing Diagnosis Risk for Unstable Blood Glucose Level in Patients with Diabetes Mellitus. International Journal of Nursing Knowledge, 31(4), 240–245.

Nugroho, P. S., Tianingrum, N. A., Sunarti, S., Rachman, A., Fahrurodzi, D. S., & Amiruddin, R. (2020). Predictor risk of diabetes mellitus in Indonesia, based on national health survey. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences, 16(1), 126–130.

Nurbaya. (2018). Peranan Pencucian Luka Terhadap Penurunan Kolonisasi Bakteri Pada Luka Kaki Diabetes. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 3(2), 110–115. https://doi.org/10.30651/jkm.v3i2.1829

Peter-Riesch, B. (2016). The diabetic foot: the never-ending challenge. Novelties in Diabetes, 31, 108–134.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Vol. 3). Dewan Pengurus Pusat PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Renaldi, F. S., Sauriasari, R., Riyadina, W., & Maulida, I. B. (2021). Fenomena Pengaruh Terapi Farmakologi Terhadap Kepatuhan Berobat dalam Perspektif Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Farmasi Sains Dan Terapan, 8(2), 69–77.

Samad, R., Yusuf, S., Andriani, A., & Erfina, E. (2020). Nurses’ perspectives on diabetic foot ulcer’s odor: A qualitative study. Enfermeria Clinica, 30, 300–303.

WHO. (2020). World health statistics 2020: monitoring health for the SDGs, sustainable development goals. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/332070/9789240005105-eng.pdf

Wu, Q. (2018). Hyperbaric oxygen for treatment of diabetic foot ulcers: love you more than I can say. Annals of Translational Medicine, 6(11), 228–228. https://doi.org/10.21037/atm.2018.04.33

Yulianti, Y., & Armiyati, Y. (2019). Kombinasi Relaksasi Nafas Dalam dan Murottal Surah Ar-Rahman Menurunkan Gula Darah Sewaktu pada Pasien DM Tipe II. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus, 2.

Zubair, M., Ahmad, J., Malik, A., & Rao Talluri, M. (2020). Diabetic Foot Ulcer: An Update. In Springer Nature Book. https://doi.org/doi.org/10.1007/978-981-15-7639-3


Article Metrics

Abstract view : 1943 times
PDF - 96 times

DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v2i1.8758

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats
Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: hnca@unimus.ac.id