Penurunan frekuensi buang air besar dan konsistensi feses dengan menggunakan madu

Sylvi Novia Nur’aini(1*), Erna Sulistyawati(2)


(1) Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Diare merupakan kondisi dimana konsistensi feses lembek atau cair dan frekuensinya lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare dapat menyebabkan dehidrasi dan bahkan kematian jika dehidrasi tidak segera ditangani. Penanganan diare non farmakologi salah satunya dengan menggunakan madu. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan frekuensi BAB dan konsistensi feses setelah diberikan. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subyek studi kasus berjumlah 3 balita yang menderita diare. Pemberian madu dilakukan 3 kali sehari sebanyak 5 cc setiap pemberian selama 5 hari berturut-turut. Penilaian konsistensi feses dan frekuensi BAB dilakukan setiap hari menggunakan skala feses Bristol. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa frekuensi BAB pada ketiga responden awal sebelum menggunakan terapi madu adalah ≥3x/hari dan setelah pemberian terapi madu menjadi ≤3x/hari. Sedangkan konsistensi feses awal sebelum menggunakkan terapi madu adalah berbentuk cair (tipe 7) dan sesudah menggunakan terapi madu menjadi normal (tipe 3 dan 4). Kesimpulan dari studi kasus ini adalah madu bisa digunakan untuk mengatasi diare karena madu memiliki pH yang rendah dibuktikan dengan keasaman yang menghambat bakteri patogen dalam usus dan lambung. Madu dapat digunakan sebagai salah satu terapi komplementer dalam menangani diare karena madu tidak memiliki efek samping sehingga aman digunakan pada balita.


Keywords


Balita; diare; madu

Full Text:

PDF

References


Huda, M. (2013). Pengaruh madu terhadap pertumbuhan bakteri gram positif (staphylococcus aureus) dan bakteri gram negatif (escherichia coli). Jurnal Analis Kesehatan, 2(20), 250-259.

WHO. (2017). Diarrhoeal disease, World Health Organisation

WHO. (2015). Pneumonia and diarrhea progress report: Sustainable progress in the post-2015 era, John Hopkins Bloomberg school of public health

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Profil Kesehatan Indonesia: angka kematian neonatal, bayi, dan balita tahun 1991-2015, Kementrian Kesehatan, Jakarta

Dian Pusptayani, L. F. (2014). Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Balita Balita Di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang. 4(2).

Oskouei, T.E., & Najafi, M. (2013). Traditional and modern uses of natural honey in human diseas: a review. Iran J Basic Med Sci.16 (6), 731-742.

Sharif, A., Noorian, A., Sharif, M.R., Ardakani, A.T., Zahedi, A., & Kheirkhah, D. (2017). A randomized clinical trial on the effect of honey in the acute gastroenteritis. Journal of Research in Medical and Dental Science. 5 (6), 144-148

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi danKriteria Hasil Diagnostik, Edisi I, Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Diagnostik, Edisi I, Jakarta: Dewan Pengurus PPNI


Article Metrics

Abstract view : 1812 times
PDF - 272 times

DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v2i1.8627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats
Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: hnca@unimus.ac.id