EVALUASI PERILAKU PENGOBATAN SENDIRI TERHADAP PENCAPAIAN PROGRAM INDONESIA SEHAT 2010
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang : Salah satu indikator tercapainya Indonesia Sehat 2010 adalah tercapainya Program
Pembangunan Kesehatan. Salah satu upaya agar derajat kesehatan masyarakat lebih optimal adalah
pengobatan sendiri. Pengobatan sendiri hanya boleh menggunakan obat yang termasuk golongan obat
bebas dan obat bebas terbatas sesuai dengan keterangan yang tercantum pada kemasannya. Tujuan
penelitian : Mengevaluasi perilaku pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat. Evaluasi
dilakukan untuk melihat apakah perilaku pengobatan sendiri oleh masyarakat sudah rasional atau masih
irasional. Metoda: Metode penelitian survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan
kepada sampel terpilih dengan multistage random sampling yang dilakukan di Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang. Jumlah sampel 97 terbagi ke dalam lima kelurahan yang kemudian dari masing-masing
kelurahan diambil sampel secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk. Hasil : Rata-rata angka
kerasionalan penggunaan obat belum maksimal. Angka rasionalitas pengobatan masing-masing keluhan
antara lain; penggunaan obat demam 76,3%; obat nyeri 43,3%; obat batuk kering dan berdahak 13,4%;
obat pilek 32,0%; obat flu 93,8%; obat sesak nafas 14,4%; obat maag 70,1%; obat diare 85,6%; obat
konstipasi 61,9%, obat jamur 50,5%, obat bisul 38,1%, obat haemoroid 36,1%. Dari hasil penelitian
hanya 76,3% masyarakat yang menyatakan pergi ke dokter jika dalam dua hari gejala tidak membaik.
Simpulan : Dilihat dari kerasionalitasan penggunaan obat, ternyata hasilnya belum memuaskan.
Kata kunci : Pengobatan sendiri, Indonesia Sehat
Pembangunan Kesehatan. Salah satu upaya agar derajat kesehatan masyarakat lebih optimal adalah
pengobatan sendiri. Pengobatan sendiri hanya boleh menggunakan obat yang termasuk golongan obat
bebas dan obat bebas terbatas sesuai dengan keterangan yang tercantum pada kemasannya. Tujuan
penelitian : Mengevaluasi perilaku pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat. Evaluasi
dilakukan untuk melihat apakah perilaku pengobatan sendiri oleh masyarakat sudah rasional atau masih
irasional. Metoda: Metode penelitian survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan
kepada sampel terpilih dengan multistage random sampling yang dilakukan di Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang. Jumlah sampel 97 terbagi ke dalam lima kelurahan yang kemudian dari masing-masing
kelurahan diambil sampel secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk. Hasil : Rata-rata angka
kerasionalan penggunaan obat belum maksimal. Angka rasionalitas pengobatan masing-masing keluhan
antara lain; penggunaan obat demam 76,3%; obat nyeri 43,3%; obat batuk kering dan berdahak 13,4%;
obat pilek 32,0%; obat flu 93,8%; obat sesak nafas 14,4%; obat maag 70,1%; obat diare 85,6%; obat
konstipasi 61,9%, obat jamur 50,5%, obat bisul 38,1%, obat haemoroid 36,1%. Dari hasil penelitian
hanya 76,3% masyarakat yang menyatakan pergi ke dokter jika dalam dua hari gejala tidak membaik.
Simpulan : Dilihat dari kerasionalitasan penggunaan obat, ternyata hasilnya belum memuaskan.
Kata kunci : Pengobatan sendiri, Indonesia Sehat
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 294 timesPDF - 668 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id