MODEL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM USAHA MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA MELALUI SINERGI PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT PEDESAAN Dl WILAYAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tepus dan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Pada tahun pertama (2003) digunakan pendekatan survey dibantu dengan metode observasi dan wawancara untuk memperoleh data potensi desa, penjaringan remaja putus sekolah dan jenis keterampilan yang diinginkan. Disimpulkan jumlah remaja putus sekolah (drop-out) sebanyak 1289 orang, dengan sebaran tingkat SD
sebarryak 275 orang, tingkat SLTP 490 orang dan tingkat SLTA 524 orang. Berdasar angket need assesment diperoleh jenis keterampilan yang diinginkan meliputi 20 orang memilih kecakapan menjahit, 20 orang kecakapan perbengkelan (motor), 18 orang memilih keterampilan pertukangan (kayu), 11 orang keterampilan salon kecantikan, 9 orang memilih ketrampilan menyablon, 8 orang ternak ayam, 6 orang keterampilan elektro, 6 orang home industri, 6 orang keterampilan lain (komputer, servis elektronik).
Pada tahun kedua (2004) dengan sinergi pemberdayaan potensi masyarakat pedesaan dilakukan action research sesuai dengan hasil need assesment tahun pertama.
Kesimpulan awal ditahun kedua, 1) life skill sangat bermanfaat bagi remaja drop-out, 2) remaja drop-out tumbuh semangat berwira usaha, 3) terdapat 6 KUP ( Kelompok Usaha Produktif) di dua Kecamatan, yaitu 1 KUP bengkel sepeda motor di Keeamatan Tepus, 4 KUP menjahit, 1 KUP emping mlinjo, I KUP rias penganten.
sebarryak 275 orang, tingkat SLTP 490 orang dan tingkat SLTA 524 orang. Berdasar angket need assesment diperoleh jenis keterampilan yang diinginkan meliputi 20 orang memilih kecakapan menjahit, 20 orang kecakapan perbengkelan (motor), 18 orang memilih keterampilan pertukangan (kayu), 11 orang keterampilan salon kecantikan, 9 orang memilih ketrampilan menyablon, 8 orang ternak ayam, 6 orang keterampilan elektro, 6 orang home industri, 6 orang keterampilan lain (komputer, servis elektronik).
Pada tahun kedua (2004) dengan sinergi pemberdayaan potensi masyarakat pedesaan dilakukan action research sesuai dengan hasil need assesment tahun pertama.
Kesimpulan awal ditahun kedua, 1) life skill sangat bermanfaat bagi remaja drop-out, 2) remaja drop-out tumbuh semangat berwira usaha, 3) terdapat 6 KUP ( Kelompok Usaha Produktif) di dua Kecamatan, yaitu 1 KUP bengkel sepeda motor di Keeamatan Tepus, 4 KUP menjahit, 1 KUP emping mlinjo, I KUP rias penganten.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 673 timesPDF - 76 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id