Efektivitas Positioning Lengan Terhadap Pencegahan Terjadinya Kontraktur dan Hemiplegic Shoulder Pain pada Pasien Stroke dengan Hemiplegia
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang - Salah satu komplikasi yang dapat terjadi setelah serangan stroke adalah kontraktur. Kontraktur sendiri dapat menjadi co-faktor dalam perkembangan terjadinya hemiplegic shoulder pain (nyeri sendi bahu). Kurang lebih 16%-72% pasien stroke mengalami hemiplegic shoulder pain. dan angka kejadiannya dapat meningkat hingga lebih dari 80% pada pasien stroke dengan hemiplegia dimana lengan bagian atas memiliki gerakan volunter yang minimal atau tidak memiliki gerakan volunter sama sekali. Kontraktur dan hemiplegic shoulder pain sering mencegah partisipasi pasien dalam program rehabilitasi, berkontribusi terhadap hasil akhir fungsi ekstremitas atas yang buruk dan penurunan kemandirian pasien dalam melakukan ADL.
Tujuan - Untuk menerapkan program pengaturan posisi (positioning) lengan terhadap pencegahan terjadinya kontraktur abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta hemiplegic shoulder pain pada pasien stroke dengan hemiplegia.
Metode - pelaksanaan EBN ini menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel pada pelaksanaan EBN ini adalah 15 responden yang dirawat di ruang rawat inap yang sesuai dengan kriteria inklusi. Evaluasi dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir (3 minggu).
Hasil - Hasil yang didapatkan sesudah program positioning pada akhir minggu ke-3, didapatkan rata-rata skor nilai ROM abduksi bahu berada dalam rentang normal yaitu 180o, rata-rata skor nilai ROM rotasi eksternal bahu juga berada dalam rentang normal yaitu 90o dan tidak didapatkan adanya keluhan nyeri sendi bahu. Terlihat bahwa tidak
ditemukan adanya penurunan rentang gerak sendi bahu, khususnya ROM abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta tidak adanya keluhan nyeri sendi dari sebelum dan sesudah positioning
Diskusi - Setelah serangan stroke, kelemahan otot-otot ekstremitas atas akan mengakibatkan pasien mengalami kesulitan menggerakkan lengan untuk menjauhi sisi tubuh sebagai akibat dari gangguan fungsi motorik tubuh. Lengan pasien akan berada dalam kondisi imobit dengan otot-otot rotator internal bahu, adduktor dan ekstensor dalam posisi / kondisi memendek. Otot atau tendon dalam tubuh manusia akan mengalami
pemendekan yang permanen sebagai respon terhadap stress hipertonik berlebihan yang terjadi terus menerus pada otot atau tendon tersebut, seperti sebuah spastisitas/kekakuan yang spontan.
Rekomendasi - Dengan penerapan program positioning lengan atas dapat mencegah terjadinya kontraktur abduksi eksternal bahu yang ditunjukkan dengan tidak adanya penurunan rentang gerak sendi bahu untuk abduksi dan rotasi eksternal bahu. Selain itu, program positioning ini juga dapat mencegah terjadinya nyeri sendi bahu yang sering berkembang bersamaan dengan kontraktur.
Kata Kunci : Stroke, Hemiplegia, Program Positioning Lengan Atas
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2442 timesPDF - 426 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id