IbM PELATIHAN BAHASA INGGRIS DAN BAHASA JAWA BAGI PAGUYUBAN TUKANG KUDA DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sektor pariwisata menjadi bagian yang signifikan dalam membantu mengembangkan ekonomi kerakyatan pada masa kini. Dalam kurun waktu sejak Indonesaia mengalami badai krisis pada tahun 1997 hingga sekarang geliat sektor pariwisata sudah mengalami perkembangan yang lebih baik.
Revitalization dilakukan untuk berbenah dan menjadikan dunia pariwisata memiliki positioning sector yang baik dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Objek wisata Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang terletak diperbatasan karanganyar telah mendapatkan sentuhan peremajaan yang signifikan. Terbukti dengan banyaknya wisatawan domestik dan mancanegara yang mengunjungi
kedua obyek wisata yang berada di lereng gunung Lawu tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diketahui bahwa wisatawan berbahasa Inggris yang berasal dari Singapura, Australia, dan Amerika yang berkunjung ke kota Solo menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yakni rata-rata 24 orang per hari dengan lama tinggal (length of stay) 3 hari. Pesona air terjun grojogan sewu serta candi dengan pemandangan alam dan sejuknya pegunungan
menjadikan peluang usaha bagi tukang kuda untuk menyewakan kuda mengantarkan para wisatawan menikmati pemandangan alam. Tentunya dituntut kesiapan sumber daya manusia di bidang pariwisata, khususnya para tukang kuda yang mampu berbahasa Inggris baik dari segi kualitas maupun kuantitas
sangat diperlukan, terutama di daerah wisata. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengasah keahlian dan menambah keterampilan para tukang kuda di Tawangmangu untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan unggah ungguh bahasa Jawa. Melalui penguasaan etika berbahasa diharapkan mitra mampu mengenalkan daerah wisata di Tawangmangu pada khususnya dan daerah wisata di kabupaten Karanganyar pada umumnya, karena ramah tamah masyarakat dalam menyambut wisatawan seakan menjadi paket ‘wajib’ yang diinginkan pula oleh para wisatawan.
Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan adanya kegitan pelatihan dengan sistematis yang dimulai dengan pendalaman secara teoriritis dan dikembangkan secara praktis. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi tanya jawab, dan praktik dengan melibatkan mitra para tukang kuda yang tergabung dalam paguyuban tukang kuda. Rencana luaran wajib kegiatan pelatihan ini berupa artikel
ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal maupun prosiding. Luaran tambahan berupa ketrampilan berbahasa Inggris dan bahasa Jawa, selain ada buku saku wisata untuk daerah.
Keywords: Bahasa inggris, Bahasa Jawa, Tukang Kuda, pelatihan
Revitalization dilakukan untuk berbenah dan menjadikan dunia pariwisata memiliki positioning sector yang baik dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Objek wisata Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang terletak diperbatasan karanganyar telah mendapatkan sentuhan peremajaan yang signifikan. Terbukti dengan banyaknya wisatawan domestik dan mancanegara yang mengunjungi
kedua obyek wisata yang berada di lereng gunung Lawu tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diketahui bahwa wisatawan berbahasa Inggris yang berasal dari Singapura, Australia, dan Amerika yang berkunjung ke kota Solo menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yakni rata-rata 24 orang per hari dengan lama tinggal (length of stay) 3 hari. Pesona air terjun grojogan sewu serta candi dengan pemandangan alam dan sejuknya pegunungan
menjadikan peluang usaha bagi tukang kuda untuk menyewakan kuda mengantarkan para wisatawan menikmati pemandangan alam. Tentunya dituntut kesiapan sumber daya manusia di bidang pariwisata, khususnya para tukang kuda yang mampu berbahasa Inggris baik dari segi kualitas maupun kuantitas
sangat diperlukan, terutama di daerah wisata. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengasah keahlian dan menambah keterampilan para tukang kuda di Tawangmangu untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan unggah ungguh bahasa Jawa. Melalui penguasaan etika berbahasa diharapkan mitra mampu mengenalkan daerah wisata di Tawangmangu pada khususnya dan daerah wisata di kabupaten Karanganyar pada umumnya, karena ramah tamah masyarakat dalam menyambut wisatawan seakan menjadi paket ‘wajib’ yang diinginkan pula oleh para wisatawan.
Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan adanya kegitan pelatihan dengan sistematis yang dimulai dengan pendalaman secara teoriritis dan dikembangkan secara praktis. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi tanya jawab, dan praktik dengan melibatkan mitra para tukang kuda yang tergabung dalam paguyuban tukang kuda. Rencana luaran wajib kegiatan pelatihan ini berupa artikel
ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal maupun prosiding. Luaran tambahan berupa ketrampilan berbahasa Inggris dan bahasa Jawa, selain ada buku saku wisata untuk daerah.
Keywords: Bahasa inggris, Bahasa Jawa, Tukang Kuda, pelatihan
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 278 timesPDF - 223 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id