PERBEDAAN ANTARA DILAKUKAN PIIJATAN OKSITOSIN DAN TIDAK DILAKUKAN PIJATAN OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBARAWA
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Masalah yang sering timbul pada ibu post partum adalah sindrom ASI kurang dan ibu bekerja. Masalah sindrom ASI kurang diakibatkan oleh kecukupan bayi akan ASI tidak terpenuhi sehingga bayi mengalami ketidakpuasan setelah menyusu, bayi sering menangis atau rewel, tinja bayi keras dan payudara terasa membesar. Namun kenyataannya, ASI sebenarnya tidak kurang sehingga terkadang timbul masalah bahwa ibu merasa ASInya tidak tercukupi dan ada keinginan untuk menambah susu formula. Kecukupan dapat dinilai dari penambahan berat badan bayi secara teratur, frekuensi BAK paling sedikit 6x sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design dengan rancangan post test only design control group. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas bulan Mei-Juni 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 20 responden di mana 10 responden dilakukan
pijat oksitosin dan 10 responden tidak dilakukan pijat oksitosin, pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling.Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa 2014 dengan menggunakan uji t independen, didapatkan nilai t hitung = -3,331 dengan p-value sebesar 0,004, dengan demikian hipotesis kerja (Ha) diterima p-value 0,004 <a (0,05) yang berarti ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Produksi ASI pada ibu yang dilakukan pijat oksitosin lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak dilakukan pijat oksitosin. Diharapkan bagi keluarga dan ibu post partum dapat melakukan tindakan pijat oksitosin dalam upaya peningkatan produksi ASI melalui petugas kesehatan.
Kata Kunci : pijat oksitosin, produksi ASI
pijat oksitosin dan 10 responden tidak dilakukan pijat oksitosin, pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling.Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa 2014 dengan menggunakan uji t independen, didapatkan nilai t hitung = -3,331 dengan p-value sebesar 0,004, dengan demikian hipotesis kerja (Ha) diterima p-value 0,004 <a (0,05) yang berarti ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Produksi ASI pada ibu yang dilakukan pijat oksitosin lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak dilakukan pijat oksitosin. Diharapkan bagi keluarga dan ibu post partum dapat melakukan tindakan pijat oksitosin dalam upaya peningkatan produksi ASI melalui petugas kesehatan.
Kata Kunci : pijat oksitosin, produksi ASI
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2350 timesPDF - 1369 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:Info@unimus.ac.id http://unimus.ac.id