Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
(1) Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
Luka kronis adalah luka yang bertahan lama selama lebih dari 2 minggu tanpa melewati fase penyembuhan dengan sempurna. Salah satu tindakan keperawatan untuk mengatasi luka kronis adalah dengan melakukan perawatan luka menggunakan madu. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah penderita diabetes mellitus type 2 dengan luka yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari 2 minggu atau luka kronis. Subjek studi kasus berjumlah 2 orang, yang didapatkan secara random. Subjek studi kasus telah menandatangani informed consent sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil studi kasus sebelum dilakukan perawatan luka menggunakan madu nilai Bates-Jensen Wound Assessment Tool studi kasus 1 adalah 35, studi kasus 2 adalah 26, setelah dilakukan perawatan luka menggunakan madu nilai studi kasus 1 adalah 26, studi kasus 2 adalah 20, dengan rata-rata penurunan nilai 7,5. Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus mampu membantu dalam proses penyembuhan luka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayu Diah, K., Sundoro, A., & Sudjatmiko, G. (2012). Antibacterial Activity of Indonesian Local Honey Against Strains of P. Aeruginosa, S. Aureus and MRSA. Jurnal Plastik Rekonstruksi, 1(2), 177–181.
Damsir, Mattalatta, Muzakkir, & Irnayanti, R. (2018). Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap. Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 1 No.
Fauziah, M., & Soniya, F. (2020). Potensi Tanaman Zigzag sebagai Penyembuh Luka. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 39–44.
Fitria, E., Nur, A., Marissa, N., & Ramadhan, N. (2017). Karakteristik Ulkus Diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), 153–160. https://doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.153-160
Forlee, M. (2010). What is the diabetic foot. Continuing Medical Education, 28(4), 152–156.
Gunawan, N. A. (2017). Madu : Efektivitasnya untuk Perawatan Luka. Iai, 44(2), 138–142.
Herrera-Rangel, A., Aranda-Moreno, C., Mantilla-Ochoa, T., Zainos-Saucedo, L., & Jáuregui-Renaud, K. (2014). The influence of peripheral neuropathy, gender, and obesity on the postural stability of patients with type 2 diabetes mellitus. Journal of Diabetes Research, 2014. https://doi.org/10.1155/2014/787202
IDF Diabetes Atlas, 8th edition. (2017). Eighth edition 2017. In IDF Diabetes Atlas, 8th edition.
Kartika, R. W. (2015). Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing. Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing, 42(7), 546–550.
Kefani, P. E. P., Putra, I. B. A. D., & Roosseno, R. R. N. (2018). Honey clinically stimulates granulation and epithelialization in chronic wounds: A report of two cases. Medical Journal of Indonesia, 27(1), 62–68. https://doi.org/10.13181/mji.v27i1.1457
Lipsky, B. A., Berendt, A. R., Cornia, P. B., Pile, J. C., Peters, E. J. G., Armstrong, D. G., Deery, H. G., Embil, J. M., Joseph, W. S., Karchmer, A. W., Pinzur, M. S., & Senneville, E. (2012). Executive summary: 2012 infectious diseases society of America clinical practice guideline for the diagnosis and treatment of diabetic foot infections. Clinical Infectious Diseases, 54(12), 1679–1684. https://doi.org/10.1093/cid/cis460
Lostapa, I. W. F. W., Wardhita, A. A. G. J., Pemayun, I. G. A. G. P., & Sudimartini, L. M. (2016). Kecepatan Kesembuhan Luka Insisi Yang Diberi Amoksisilin Dan Asam Mefenamat Pada Tikus Putih. Buletin Veteriner Udayana, 8(2), 172–179.
Marazzi, P. (2019). Chronic wounds. Practice Nurse, 49(3). https://doi.org/10.1097/sla.0000000000001610
Molan, P. (2011). The evidence and the rationale for the use of honey as a wound dressing. 19(4).
Molan, P., & Rhodes, T. (2015). Honey: A biologic wound dressing. Wounds, 27(6), 141–151.
Sari, I. R. N., Basri, T. H., Yakubu, P. D., Khanna, N. N., Bakari, A. G., Garko, S. B., & Abubakar, A. B. (2018). Ulkus Kaki Diabetik Kanan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2. Int J Clin Cardiol Res, 4(1), 133–139.
Suyono, S., Waspadji, S., Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Sumiardji, G., T., T. J. E., Batubara, J. R. L., Ilyas, E. I., Basuki, E., Rifki, N. N., Nurali, I. A., Irawati, D., Sukardji, K., Tambunan, M., Yulia, Gultom, Y., & Renowati, T. S. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (R. A. Mardani & Y. Sitompul (eds.); 2nd ed.). Badan Penerbit FKUI.
Swanson, Grothier, & Schultz. (2019). Wound made infection easy. Machinery, 177(4282), 24–25.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Dewan Pengurus PPNI.
Yaghoobi, R., Kazerouni, A., & kazerouni, O. (2013). Evidence for clinical use of honey in wound healing as an anti-bacterial, anti-inflammatory anti-oxidant and anti-viral agent: A review. Jundishapur Journal of Natural Pharmaceutical Products, 8(3), 100–104. https://doi.org/10.17795/jjnpp-9487
Yuhelma, Hasneli, Y., & Annis Nauli, F. (2013). Identifikasi dan Analisis Komplikasi Makrovaskuler dan Mikrovaskuler pada Pasien Diabetes Mellitus. Journal Online Mahasiswa, 2(1), 569–579.
Yulianti, Y., Ibrahim, K., & Kurniawan, T. (2018). Effect of Wound Care Using Robusta Coffee Powders on Diabetic Ulcer Healing in Sekarwangi Hospital Sukabumi. Padjadjaran Nursing Journal, 6(1), 68–76.
Article Metrics
Abstract view : 2600 timesPDF - 649 times
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.8332
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Ali Fuadi, Arief Yanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: nersmuda@unimus.ac.id