Penurunan Tingkat Kecemasan Dengan Biblioterapi Pada Anak Saat Pemasangan Infus

Anggraini Nila Kusuma(1*), Tri Nurhidayati(2)


(1) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Tindakan pemasangan infus merupakan jenis tindakan yang membuat cemas pada pasien terutama pasien anak–anak, dimana dilakukan penusukan jarum atau abocate untuk memasukkan obat atau cairan langsung ke pemuluh darah vena sehingga anak merasa dilukai. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan pada anak yaitu dengan distraksi atau alih perhatian dengan buku cerita bergambar atau buku ilustras yang disebut dengan biblioterapi. Metode studi kasus ini adalah metode deskriptif yaitu mengambarkan asuhan keperawatan pada anak. Kriteria responden dalam studi kasus ini yaitu anak-anak  dengan usia 3 – 10  tahun yang akan dilakukan tindakan pemasangan infus. Sampel yang diambil 2 anak dengan dilakukan intervensi selama 10 – 15 menit sebelum tindakan pemasangan infus dengan blibioterapi. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi kecemasan m-YPAS. Setelah dilakukan intervensi pada kedua pasien dapat di gambaran bahwasanya respon kedua anak dikategorikan cemas sesuai skor m-YPAS, jika dilihat  berdasarkan respon fisiologis dari ke dua pasien anak terjadi perubahan / penurunan nadi, respiratori dan tingkat kecemasan setelah di berikan blibioterapi melalui buku cerita yang diberikan sebelum pelaksaan infus selama 10 menit. Pasien anak dengan masalah keperawatan kecemasan karena akan dilakukan tindakan pemasangan infus sangat efektif untuk menguragi tingkat kecemasan anak dengan melakukan teknik biblioterapi melalui media buku cerita bergambar. Rekomendasi: Aplikasi biblioterapi melalui buku cerita bergambar agar bisa di terapkan pada semua pasien anak yang akan dilakukan pemasangan infus.


Keywords


Anak; Biblioterapi; Kecemasan

Full Text:

PDF

References


Beck, B. D. (2012). Guided Imagery and Music (GIM) with adults on sick leave suffering from work- related stress – a mixed methods experimental study. Aalborg Universitety Denmark.

Beck, B. D., Hansen, Å. M. H., & Gold, C. (2015). Coping with Work-Related Stress through Guided Imagery and Music (GIM): Randomized Controlled Trial. Journal of Music Therapy, 52(3), 323–352,.

Dirgayunita, A. (2020). Depresi : Ciri , Penyebab dan Penangannya, 1–14.

Fatimah, & Fitriani, D. R. (2017). Inovasi Guided Imagery Terhadap Gejala Resiko Bunuh Diri Di Ruang Punai RSJD Atmahusada Samarinda, 1–29.

Guyton, A., & Hall, J. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Kemenkes. (2019). Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia. infoDATIN.

Lumongga, N. (2016). Depresi: Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.

Nicolussi, A. C., Sawada, N. O., Mara, F., Cardozo, C., & Paula, J. M. De. (2016). Relaxation With Guided Imagery And Depression In Patients With Cancer Undergoing Chemotherapy, 21(4), 1–10.

Nurgiawiati, E. (2015). Terapi Alternatif & Komplementer Dalam Bidang Keperawatan. IN MEDIA. Bandung.

Pemayun, C. I. S., & Diniari, N. K. S. (2017). Perilaku Bunuh Diri Pada Klien Terapi Metadon Di PTRM Sandat RSUP Sanglah. E-Jurnal Medika, 6(5), 1–4.

Rahayu, D. A., & Nurhidayati, T. (2012). Penilaian Terhadap Stresor & Sumber Koping Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi, (18), 95–103.

Santoso, M. B., Hasanah, D., Asiah, S., & Kirana, C. I. (2017). Bunuh Diri Dan Depresi Dalam Perspektif Pekerjaan. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 390–447.

Simanjuntak, J. (2013). Konseling Gangguan Jiwa & Okultisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=EVdjDwAAQBAJ

Skeens, L. M. (2017). Guided Imagery : A Technique to Benefit Youth at Risk. National Youth At Risk Journal, 2(2).

Smeltzer, S. C. (2014). Smeltzer, S. C. (2014). Keperawatan medikal bedah (handbook for Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing) edisi 12. Diterjemahkan oleh Devi Yulianti & Amelia Kimin. Jakarta: EGC. Jakarta: EGC Medical Book.

Smeltzer, & Bare. (2013). Buku Ajar KeperawatanMedical Bedah Brunner & Suddart edisi 8. Jakarta: EGC.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Valentina, T. D., & Helmi, A. F. (2016). Ketidakberdayaan dan Perilaku Bunuh Diri : Meta-Analisis. Buletin Psikologi, 24(2), 123–135. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.18175

WHO. (2019). Word Health Statistics 2019 : Monitoring healt for SDGs. Annex 2.


Article Metrics

Abstract view : 1094 times
PDF - 149 times

DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i2.6297

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Anggraini Nila Kusuma, Tri Nurhidayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: nersmuda@unimus.ac.id