Suplementasi madu menurunkan frekuensi batuk pada anak dengan bronkopneumonia
(1) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
Gejala umum yang sering dirasakan balita dengan bronkopneumonia adalah batuk. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah batuk yaitu diantaranya dengan terapi komplementer madui, karena suplementasi madu dapat mengurangi atau menurunkan frekuensi batuk pada anak yang mengalami infeksi saluran nafas dengan Bronkopneumonia di Ruang Ayyub 3 Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan rancangan one group pre and post test yang dilakukan pada 2 responden. sebelum diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami frekuensi batuk berat yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari sedangkan setelah diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami tidak batuk yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari ditandai dengan responden tidak pernah mengalami batuk pada hari pertama sampai dengan hari ketiga frekuensi batuk mengalami penurunan. Efektifitas pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada responden 1 dan responden 2 dengan bronkopneumonia sudah teratasi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustin, N., Nurhaeni., D. (2017). Pengaruh Madu terhadap Frekuensi Batuk Pada Balita Dengan Bronkopneumonia. Akademi Keperawatan Bina Insan Jakarta.
Andra. S, Y. M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah.
Anthika, N. (2019). Inovasi Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk Pada Anak dengan Bronkopnemonia. Universitas Muhammadiyah Magelang.
Bagdonav, S. (2014). Honey In Medicine.
Bennete, M. (2015). Pediatric Pneumonia.
Meo at all. (2017). Roele Of Honey In Modern Medicine.
Nuraini, N. (2016). Penggunaan Minuman Herbal Jahe dan Madu Untuk Menurunkan Frekuensi Batuk Pada Balita. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Paul at all. (2013). Effect of honey, dextromethorphan, and no treatment on nocturnal cough and sleep quality for coughing children and their parents.
Raiyadi. S, N. N. (2010). No TitleBuku ajar respirologi anak. Penerbit IDAI; 2010.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Rokhaidah, N. (2015). Madu Menurunkan Frekuensi Batuk Pada Malam Hari Dan Meningkatkan Kualitas Tidur Dengan Pneumonia. Universitas Indonesia.
Article Metrics
Abstract view : 1151 timesPDF - 514 times
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6220
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Anni Himma Millati, Vivi Yosafianti Pohan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: nersmuda@unimus.ac.id