Hubungan Manajemen Pengendalian Diri dengan Kadar Kreatinin pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis
(1)
(2)
(3)
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Disfungsi renal pada penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) menyebabkan penurunan kemampuan filtrasi kadar kreatinin sehingga kreatinin serum akan meningkat. Manajemen pengendalian diri yang baik akan memberikan dampak positif yang dapat ditandai dari adanya penurunan kadar kreatinin, ureum, kalium, tekanan darah normal dan berkurangnya pruritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen pengendalian diri dengan kadar kreatinin pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional, dengan pengambilan data menggunakan data primer (kuesioner) untuk data manajemen pengendalian diri dan data sekunder (rekam medis) untuk data kadar kreatinin pada responden, data diolah menggunakan uji rank spearman dan responden diambil menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil: Responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 66 responden dan sebagian besar responden dengan manajemen pengendalian diri cukup sebesar 68,2 % dan sebagian kecil responden dengan manajemen pengendalian diri baik sebesar 9,1% serta seluruh responden memiliki kadar kreatinin tinggi (100%). Hasil uji menggunakan rank spearman didapatkan p value 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar -0,489.
Kesimpulan: Terdapat hubungan dengan kekuatan cukup antara manajemen pengendalian diri dengan kadar kreatinin, semakin rendah manajemen pe-ngendalian diri maka semakin tinggi kadar kreatinin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisara S, Azmi S, Yanni M. Gambaran klinis penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP dr. m. djamil padang. J Kesehat Andalas. 2018;7(1):42–50.
Mayuda A, Chasani S, Saktini F. Hubungan antara lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik (studi di RSUP dr. kariadi semarang). J Kedokt Diponegoro. 2018;6(2):167–76.
Chen TK, Knicely DH, Grams ME. Chronic kidney disease diagnosis and management: A review. JAMA - J Am Med Assoc. 2019;322(13):1294–304.
Manurung R, Sari JY. Hubungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik di rumah sakit umum imelda pekerja indonesia (RSU IPI). J Ilm Keperawatan Imelda. 2020;6(1):27–35.
Trihono. Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta; 2013.
Heriansyah, Humaedi A, Widada N. Gambaran ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronis di RSUD karawang. Binawan Student J. 2019;01(01):8–14.
Alfonso AA, Mongan AE, Memah MF. Gambaran kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis. J E-Biomedik. 2016;4(1):178–83.
Ningsih SA, Rusmini H, Purwaningrum R, Zulfian Z. Hubungan kadar kreatinin dengan durasi pengobatan hd pada penderita gagal ginjal kronik. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2021;10(1):202–7.
Febriani A, Bayhakki, Nauli FA. Analisis self management dan aspek psikososial pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis: Literature review. JOM FKp. 2020;7(2):10–9.
Astuti P, Herawati T, Kariasa IM. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Self Management pada Pasien Hemodialisis di kota bekasi. Heal Care Nurs J. 2018;1(1):1–12.
Sholihah N, Fajri FN, Khairi M. Rekam data self manajemen cairan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD abdoer rahem berbasis android. J Manaj Inf Kesehat Indones. 2022;10(1):1–6.
Wu SFV, Lee MC, Hsieh NC, Lu KC, Tseng HL, Lin LJ. Effectiveness of an innovative self-management intervention on the physiology, psychology, and management of patients with pre-end-stage renal disease in Taiwan: A randomized, controlled trial. Japan J Nurs Sci. 2018;15(4):1–12.
Hulu Y. Gambaran self care manejemen pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD panembahan senopati bantul yogyakarta tahun 2018. STIKES Bethesda Yakkum; 2018.
Pratiwi SH, Sari EA, Kurniawan T. Kepatuhan menjalankan manajemen diri pada pasien hemodialisis. J Perawat Indones. 2019;3(2):131–8.
Triyono HG, Novita K D, Sugiarto S, Yuli TI, Rofiyati W. Kualitas hidup pasien hemodialisa di RSUP dr. soeradji tirtonegoro: Korelasi studi. Wiraraja Med J Kesehat. 2020;10(2):78–83.
Fitriana E, Herlina S. Dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. J Ilm Kesehat Masy. 2014;11(2):206–13.
Karuniawati E, Supadmi W. Kepatuhan penggunaan obat dan kualitas hidup pasien hemodialisa di RS PKU muhammadiyah yogyakarta periode 2015. J Farm Sains Dan Kmunitas. 2016;13(2):73–80.
Pessoa NRC, Linhares FMP. Hemodialysis patients with arteriovenous fistula: knowledge, attitude and practice. Esc Anna Nery - Rev Enferm. 2015;19(1):73–9.
Welly, Rahmi H. Self efficacy dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. J Keperawatan Abdurrab. 2021;5(1):38–44.
Sari RP, Zulfian, Triswanti N, Triwahyuni T. Perbedaan kadar kreatinin pada pasien gagal ginjal kronikyang rutin dengan tidak rutin menjalani hemodialisa di rumah sakit pertamina bintang amin bandar lampung. J Ilmu Kedokt Dan Kesehat. 2021;8(2):160–6.
Article Metrics
Abstract view : 15 timesPDF - 2 times
DOI: https://doi.org/10.26714/medart.6.2.2024.73-79
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact
Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang, Indonesia
Email: medica.arteriana@unimus.ac.id