Etika Kerja Islam Sebuah kajian teoritik dan empirik

Haerudin Haerudin(1*)


(1) Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Kerusakan terjadi dimana mana, baik kerusakan alam yang ditandai dengan sering terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor tatkala musing penghujan dan kekeringan dan kekurangan air tatakala musim kemarau maupun kerusakan sosial yang ditandai dengan sering terjadi skandal di bidang politik, ekonomi, bisnis, budaya dan berbagai aspek lainnya, misalnya penyalahgunaan wewenang sehingga menjamurnya korupsi, kolusi dan nepotisme, hal ini dikarenakan etika sering diletakan diluar sistem kehidupan sehingga  kebijakan dibuat jauh dari etika, bahkan banyak yang menganggap bahwa setiap urusan bisnis tidak dikenal adanya etika sebagai kerangka acuan, sehingga dalam pandangan mereka kegiatan bisnis adalah amoral (Ismanto 2009).

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 494 times
PDF - 795 times

DOI: https://doi.org/10.26714/mki.5.1.2015.17-31

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MAKSIMUM: Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang 
ISSN 2087-2836 (print) | ISSN 2580-9482 (online)
Organized by Department of Accounting, Faculty of Economic and Business, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang, Indonesia
Published by Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang
W : https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/MAX
E : maksimum@unimus.ac.id, nurcahyo@unimus.ac.id

Maksimum: Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.