Discharge planning merupakan proses berkisnambungan yang dilakukan seorang perawat untuk mempersiapkan perawatan mandiri pasien pasca rawat inap. Pada kenyataanya pelaksanaan disharge planning belum dapat dilaksanakan optimal oleh perawat. Tujuan utama dari discharge planning yaitu menurunkan perawatan kembali di Rumah Sakit. Discharge Planning dilaksanakan dengan menitikberatkan pada keinginan dan kebutuhan pasien. Perawat memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan discharge planning diantaranya sebagai edukator, collaborator, post-discharge care coordinator dan family conselor. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan discharge planning di Rumah Sakit. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu pengkajian, implementasi dan evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta. Hasil dari kegiatan ini peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, dengan rata-rata pengetahuan perawat meningkat dari 72,85 menjadi 84,73. Keberhasilan discharge planning tidak terlepas dari peran seorang perawat dalam melaksanakan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan di Rumah Sakit. Kegiatan berjalan dengan lacar, seluruh peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Berdasarkan hasil pretest dan postest maka diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan perawat terhadap pelaksanaan discharge planning.
Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (7 ed., Vol. 1). Jakarta: EGC.
Rahayu, C., Hartiti, T. T., & Rofi, M. (2016). A Review of the Quality Improvement in Discharge Planning through Coaching in Nursing. Kesehatan, 6(1), 19-29.